5 Pahlawan dari Jawa Barat dan Perannya dalam Kemerdekaan Indonesia

 5 Pahlawan dari Jawa Barat dan Perannya dalam Kemerdekaan Indonesia

1. Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika adalah seorang pahlawan wanita dari Jawa Barat. Dia lahir di Cicalengka, 4 Desember 1884.

Wanita keturunan priyayi atau bangsawan ini memiliki ketertarikan di bidang pendidikan sejak kecil. Dia pun dikenal seperti RA Kartini karena perannya untuk perjuangan emansipasi dan pendidikan wanita di sekitarnya.

Dewi Sartika sempat sekolah di Europeesche Lagere School. Tempat itu merupakan sekolah kelas satu yang ditujukan untuk anak para bangsawan. Namun, dia hanya dapat mengenyam pendidikan hingga kelas 3 setelah sang ayah diasingkan ke Ternate dan dirinya ikut sang paman.

Di tahun 1902, dirinya pindah ke Bandung. Dua tahun berselang, Dewi Sartika mendirikan Sakola Isteri di Pendopo Kabupaten Bandung. Alasan pendirian Sakola Isteri karena Dewi Sartika melihat kemunduran yang terjadi pada wanita di sekitarnya pada masa tersebut.

Awalnya, sekolah itu diisi oleh 20 murid. Materi yang disampaikan bukan hanya membaca dan menulis, tetapi juga menjahit, merenda, hingga belajar agama.

Dalam 10 tahun, sudah ada 9 Sakola Isteri di Jawa Barat. Pada bulan September 1929, sekolah tersebut berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi.

2. Otto Iskandardinata

Pahlawan dari Jawa Barat yang lainnya adalah Otto Iskandardinata. Dia lahir di Bojongsoang, Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 1897.

Sosok yang dikenal dengan julukan Si Jalak Harupat ini memiliki ayah kepala desa dan merupakan keturunan bangsawan. Perannya dalam bernegara cukup banyak, terutama di bidang politik. Dunia tersebut digelutinya ketika dia berada di Bandung.

Sebelumnya, dia belajar di Sekolah Guru Atas dan menjadi guru di Hollandsch Inlandse School (HIS) Banjarnegara. Di tahun 1920, dia dipindahtugaskan ke Bandung.

Lima tahun berselang, dirinya ditugaskan untuk mengajar di Pekalongan dan bergabung dengan Budi Oetomo. Sosoknya ikut andil dalam perumusan kemerdekaan setelah bergabung menjadi anggota BPUPKI dan PPKI.

Dia adalah Menteri Negara pada kabinet pertama Indonesia dan ikut mempersiapkan pembentukan Badan Keamanan Rakyat atau BKR. Pada 6 November 1973, dia dinobatkan sebagai pahlawan nasional.

3. KH Zainal Mustafa

Selain dikenal sebagai pahlawan nasional, KH Zainal Mustafa adalah seorang ulama asal Tasikmalaya, Jawa Barat. Ia lahir pada 1 Januari 1899 di Sukamanah, Singaparna, Tasikmalaya, dengan nama Hudaemi.

Adapun namanya diganti menjadi Zainal Mustafa setelah menunaikan ibadah haji di tahun 1927.

Sosoknya sangat disegani meski saat itu dia masih muda. Alasannya, karena dirinya berani menentang kolonialisme serta membangkitkan semangat nasionalisme lewat ceramahnya.

Sikap KH Zainal Mustafa tercermin saat masa penjajahan Jepang. Dia menentang Seikerei yang diwajibkan kepada setiap warga.

Seikerei adalah tradisi yang mewajibkan setiap orang membungkukkan diri ke arah matahari terbit sebagai penghormatan kepada Kaisar Jepang Tenno Heika. Tenno Heika diyakini sebagai titisan dewa matahari.

KH Zainal Mustafa dan santrinya juga menolak setiap tindakan kolonialisme.

4. RE Martadinata

Laksamana TNI Anumerta Raden Eddy Martadinata atau RE Martadinata adalah salah seorang pahlawan nasional yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Dia lahir pada 29 Maret 1921 di Lengkong Besar, Kota Bandung.

Dari kecil, dia berkeinginan menjadi pelaut. Pada 1 September 1944, dia berhenti dari pekerjaan awalnya sebagai guru tetap di Sekolah Tinggi Pelayaran (STP), di Jakarta, untuk menjadi Nakhoda Kapal Latih Dai 28 Sakura Maru.

Selama berkarier dirinya pernah mengemban 16 jabatan, mulai dari wakil komandan BKR Laut Jawa Barat pada Agustus 1945 hingga terakhir menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Pakistan pada Februari 1966.

Perannya dalam kemerdekaan Indonesia adalah bertugas membendung tentara serikat ke Jawa Barat lewat jalur laut.

RE Martadinata juga menjadi salah seorang tokoh yang menyelesaikan konflik di tubuh Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) ketika munculnya dua pimpinan.

Saat itu dia menekankan bahwa perjuangan ALRI untuk membela negara dan bangsa. Karena itu, jauhkan sifat ambisi pribadi.

5. Mohammad Toha

Mohammad Toha adalah komandan Barisan Rakyat Indonesia. Dirinya lahir di Desa Suniaraja, Bandung, pada tahun 1927.

Namanya dikenal sebagai pejuang yang memiliki jasa menghancurkan gudang amunisi tentara sekutu di peristiwa Bandung Lautan Api. Dirinya gugur di usia 19 muda dalam peristiwa tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Pahlawan Nasional Indonesia : Profil & Sejarahnya